PALEMBANG, KINERJA – Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi (IKAFE) Unsri kemarin (18/11) gelar reuni dan munas di Hotel Santika, Palembang. Gelaran reuni dan temu kangen tersebut dihadiri oleh puluhan alumni FE Unsri dari berbagai angkatan.
Munas juga dihadiri oleh Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unsri, Dr. Agung Firman Sampurna, M.Si yang juga merupakan alumni FE Unsri bersama beberapa pengurus lainnya.
Dalam agenda munas tersebut, pemilihan ketua baru dilakukan dengan cara musyawarah. Peserta yang hadir menuliskan satu nama yang mereka pilih secara tertutup. Dari hasil pengumpulan nama, didapatlah beberapa nama yang akan ditanya kesanggupannya memimpin IKAFE Unsri periode 2018-2022.
Nama-nama tersebut adalah Mukhtaruddin, angkatan 1987, Margono (1987), Dedi Junaedi (1990), Tedy Erdius (1987), Ruli Armanto (1991), Shohibul Imam (1996), Fatah Arafat (1993) dan Imam Asngari (1991).
Saat ditanyai satu persatu mengenai kesediaan menjadi ketua, seluruh kandidat menolak kecuali Mukhtaruddin yang ditanya pada giliran terakhir. Tak ada pilihan lain bagi Mukhtaruddin, karena semua kandidat lain menolak dan juga memiliki pemilih terbanyak, yakni 29 suara. “Karena teman-teman sudah mempercayakan kepada saya, inshaallah saya akan menyambut amanah itu,” ujar Mukhtaruddin mengiyakan kesediaannya.
“Saya awalnya tidak menyangka, dari awal saya datang hanya tertuju pada dua nama, yakni Margono dan Dedi Junaedi, tapi terkejut, kok jadi saya,” ujar Mukhtaruddin saat memberi kata sambutan.
Mukhtaruddin yang juga merupakan Wakil Rektor II Unsri mengatakan dalam memajukan IKAFE diperlukan kebersamaan. “IKAFE ini bukan punya saya, tapi punya kita bersama, jadi kebersamaan kita dalam memajukan IKAFE ini menjadi suatu modal utama,” ujarnya.
Pak Imut, sapaan akrab Mukhtaruddin mengatakan bahwa kampus memerlukan keterkaitan dengan alumni. “Kita harus bina keterkaitan alumni dengan almamater, alumni bisa besar karena almamater, dan almamater bisa besar karena alumni,” ungkap Pak Imut.
Dekan FE Unsri, Prof. Taufiq Marwa, M.Si tak menyangka Mukhtaruddin yang terpilih. “Alhamdulillah kita sudah punya ketua IKAFE baru, walaupun yang terpilih bukan dalam pandangan saya,” ujar Taufiq.
“Saya awalnya membayangkan ketua IKAFE terpilih tadinya bukan orang yang masih di dalam FE Unsri, namun dari luar Unsri, supaya memiliki pemikiran keluar yang lebih besar,” sambungnya.
Namun ia mengatakan tetap bersyukur karena rekannya sudah terpilih. “Tapi kita bersyukur juga Pak Imut terpilih, karena beliau masih di dalam kampus, pasti memiliki kepedulian yang besar terhadap FE Unsri, mungkin yang tidak di kampus lagi sudah sibuk, itu mungkin yang jadi pertimbangan kakak-kakak sekalian,” ujar Taufiq.
Suasana reuni dan munas berlangsung ceria dan diiringi gelak tawa setiap saatnya. Sebutan untuk peserta reuni dan munas lainnya lebih sering menggunakan panggilan ‘Kak, Ayuk, Kando, Yundo, Adek’ demi untuk menciptakan suasana keluarga alumni satu almamater yang akrab dan tidak terkesan jauh dengan panggilan ‘Pak, Bu’. Munas berakhir pada pukul 14.30 diakhiri dengan foto bersama.
Wartawan:
Bagas