![](https://kinerja.net/wp-content/uploads/2020/10/WhatsApp-Image-2020-10-18-at-19.48.41-700x991.jpeg)
Indralaya, Kinerja.net- Di era yang serba teknologi seperti saat ini, tentunya sangat berdampak pada kehidupan informasi di masyarakat. Sangat mudah bagi masyarakat untuk mengakses informasi mulai dari olahraga, gaya hidup, busana, entertaintment hingga dunia kesehatan melalui media teknologi seperti smartphone, komputer dll, yang mana informasi terebut lebih cepat sampai dan luas jangkauannya ke masyarakat. Namun, tak lepas pula hal tersebut dari adanya dampak negatif yang mengintai, salah satunya adalah berita bohong (HOAX NEWS) yang berbedar di masyarakat. Hal ini menjadi perhatian dari Lembaga Pers Mahasiswa Publishia, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya untuk mengadakanTalkshow Pers Mahasiswa Anti-Hoax sebagai media edukasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa agar lebih berhati-hati terhadap berita-berita hoax yang beredar seputar dunia kesehatan.
Dalam acara talkshow yang dilakukan secara daring melalui Zoom ini diadakan pada Minggu (25/10/2020), tema yang diangkat adalah “Urgensi Mahasiswa dalam Menangkal Hoax Kesehatan pada Literasi Digital”. Yang mana LPM Publishia memiliki maksud tertentu dari tema yang mereka angkat dalam acaranya, “Tema tersebut dimaksudkan agar berita-berita bohong (hoax), terutama yang berbau kesehatan. Disini harapan kami adalah mahasiswa juga mampu menjadi penyambung lidah yang baik kepada masyarakat luas” tutur Chelin, Ketua Pelaksana Talkshow Pers Mahasiswa Anti-Hoax.
Sangat tepat bagi mereka untuk mengadakan talkshow ini dengan mengangkat tema tersebut, mengingat dimasa pandemi Covid-19 ini masyarakat lebih banyak dan mudah mengakses informasi melalui media elektronik, tak dapat dipungkiri bahwa bisa saja masyarakat terjerumus kedalam berita bohong itu tanpa tahu kejelasan dari berita tersebut dan dapat menjadi dampak negatif dalam masyarakat itu sendiri. “Menurut saya sangat relate sekali dengan masa sekarang ini ya, di era yang serba praktis ini, berita sangat mudah dibuat dan diakses oleh masyarakat tanpa tahu kebenarannya. Setelah berita diakses, muncul kekhawatiran dan keresahan pada masyarakat. Lantas apa yang terjadi, masyarakat menelan mentah-mentah berita itu dan menyebarkannya kepada orang lain. Jadi disinilah peran mahasiswa sangat dibutuhkan” tutur Chelin
Acara ini sukses digelar dan berjalan sesuai dengan rencana dari Publishia sendiri dan mereka telah menargetkan untuk peserta dalam talkshow ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia agar semakin banyak mahasiswa yang memerangi berita hoax tersebut. Dalam acara ini, mereka mengundang beberapa narasumber seperti bapak Krisna Mukti S.I.Kom., M.A, selaku dosen FISIP Universitas Sriwijaya, dan juga ibu Widya Lionita, S.K.M., M.PH, selaku dosen FKM Universitas Sriwijaya. “ Pada dasarnya target kami mencakup semua elemen mahasiswa yang ada di Indonesia, tidak ingin menghilangkan elemen UNSRI didalamnya, maka narasumber yang kami undang berasal dari UNSRI pula” lanjut Chelin.
LPM Publishia sangat berharap dengan diadakannya acara ini dapat menjadi peringatan akan bahayanya berita-berita bohong yang beredar luas dimasyarakat. “ besar harapan kami agar kita bisa sama-sama belajar dan menegrti bahwasannya sangat penting untuk kita menelaah terlebih dahulu sebuah berita, baru menyebarkannya. Dari saya pribadi pun juga berharap agar materi yang disampaikan oleh narasumber dalam talkshow ini dapat bermanfaat untuk semua peserta” lanjut Chelin pula.
Publishia merupakan nama dari suatu badan otonom lembaga pers mahasiswa yang berada pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Sriwijaya, Lembaga pers ini dikenal dengan nama panggilannya yang unik yaitu “phobe”.
Wartawan : OCT
Editor : TM/AGM