PALEMBANG, KINERJA – Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa LDF di lingkungan Universitas Sriwijaya, Hari ini (12/8) giliran LDF Ukhuwah FE Unsri laksanakan Grand Opening Emoji (Ekonomi Robbani Mengaji). Agenda pembukaan GO Emoji tersebut dilaksanakan di Masjid Al Ghazali Bukit Besar, Palembang. Seperti yang diketahui bahwa GO Emoji ini termasuk dari rangkaian acara akbar yang digagas oleh Universitas Sriwijaya, yaitu Unsri Mengaji. GO Emoji sendiri mengangkat tema “Pemuda Masa Kini Back to Quran”.
Turut hadir dalam pembukaan ini, Usman Lakas selaku Gubernur Mahasiswa KM FE Unsri, yang menyampaikan bahwa GO Emoji ini tidak hanya terbatas untuk menambah wawasan agama saja. “GO Emoji ini bukan hanya menambah wawasan kita tentang agama, tetapi kita juga bisa sharing tentang kehidupan, kampus dan lain-lain, dan juga kita bisa kenal banyak teman. Kita sebagai kader bangsa harus mengetahui dari mana kita berasal,” ucap Usman dalam kata sambutannya. Selain itu, Supiyandi, mahasiswa FE Unsri yang sekaligus Kepala Departemen Keumatan LDK Nadwah mengatakan GO Emoji ini adalah kegiatan untuk membentuk karakter pemuda islam dan menghimbau untuk seluruh mahasiswa baru untuk ikut aktif dalam kegiatan GO Emoji.
Tim Mutiara Quran turut memeriahkan acara GO Emoji, membuat mahasiswa antusias ketika mempraktekkan gerakan-gerakan yang mengajarkan metode efektif menghapal Quran. Sebelumnya, kegiatan ini diisi oleh dua pembicara yakni Nurbuana, S.Ag., M.Pd.I dan Drs. H. Dian Eka, M.M. Nurbuana mengajak mahasiswa masa kini untuk belajar Alquran. “Sekarang mahasiswa itu takut salah, tidak mengaji, akibatnya tidak pernah belajar. Mumpung masih muda, belajarlah Alquran, kalau sudah tua nanti susah,” tutur Nurbuana.
Jika tadi Nurbuana memberikan suntikan agar pemuda belajar Alquran, kali ini Drs. H. Dian Eka, M.M memberikan tips bila hendak berdoa. “Ada 3 hal yang perlu diperhatikan ketika kita hendak berdoa, pertama yakinlah terlebih dahulu bahwa doa itu akan dikabulkan, kedua syukur nikmat jangan kufur nikmat, dan yang terakhir ingatlah wajah ibu kita ketika ingin berdoa,” ujar Wakil Dekan III FE Unsri tersebut. Dian Eka juga memberikan sedikit petuah saat memasuki sesi tanya jawab. “Iman memang terkadang bisa turun, apalagi sekarang semuanya sudah bisa praktis, sehingga para remaja lebih banyak menggunakan teknologi untuk mengetahui apapun dan meninggalkan belajar dengan guru ngaji contohnya. Hal ini seharusnya tetap diterapkan dan diseimbangan antara peran teknologi dan tradisi lama seperti ada guru ngaji,” tutur Dian Eka saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa baru.
Usai sesi tanya jawab, Wakil Dekan III FE Unsri tersebut resmi membuka kegiatan GO Emoji. “Bismillahirrahmanirrahim GO Emoji resmi dibuka,” ungkap Dian Eka. (dnl/bgs/rhy)