Palembang, kinerja.net – Telah dilaksanakan Sosialisasi Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kampus Merdeka Universitas Sriwijaya (UNSRI) tahun 2021 yang diselenggarakan secara online melalui Zoom pada hari Sabtu, 20 Maret 2021.

Sosialisasi ini dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Universitas Sriwijaya, Iwan Stia Budi, S.KM. M.Kes. dan beberapa narasumber yang berhasil mendapatkan pendanaan dari kegiatan PHP2D tahun 2020. Pada kesempatan ini, Iwan Stia Budi memberitahu bahwa terdapat 146 ormawa yang ada di UNSRI dan beliau berharap tiap ormawa dapat mengirimkan proposal untuk kegiatan PHP2D 2021.

Narasumber pertama adalah dosen pendamping dari Tim PHP2D Himastik FMIPA UNSRI 2020, Anita Desiani, S.Si., M.Kom. yang menerangkan panduan kegiatan PHP2D. “Sebelumnya, PHP2D ini dinamakan Program Bina Desa. Ini tahun kedua PHP2D. PHP2D sendiri adalah program pembinaan desa yang dilakukan mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).”

Anita Desiani berpesan sebelum mencari ide untuk proposal, mahasiswa harus tahu lebih dahulu bagaimana keadaan desa yang akan dibina. Pahami permasalahan dan potensi desa.

Terdapat sebelas ruang lingkup PHP2D yang dapat diambil sebagai ide proposal:

1. Pengentasan kemiskinan;

2. Kesehatan;

3. Pendidikan;

4. Ketahanan keamanan pangan;

5. Energi yang terbarukan;

6. Lingkungan keanekaragaman hayati;

7. Mitigasi bencana;

8. Budaya seni;

9. Industri kreatif;

10. Pariwisata, dan

11. Manufaktur.

Dalam memilih desa yang akan dibina adalah desa yang tertinggal dan masuk ke dalam kategori desa prasejahtera. Desa rekomendasi dari pihak PHP2D untuk wilayah Sumatra Selatan adalah desa di Daerah Musi Rawas Utara.

PHP2D tahun ini ada yang berbeda dalam memilih desa yang akan dibina. Mahasiswa boleh memilih desa yang direkomendasikan pihak PHP2D atau mencari desa binaan sendiri dengan syarat desa tersebut berjarak 100 km dari kampus atau memakan waktu tempuh selama 2 jam.

Kegiatan PHP2D boleh dilaksanakan secara offline, online, atau campuran, disesuaikan dengan keadaan desa yang akan dibina.

Selanjutnya, mengenai sistematika penulisan proposal PHP2D disampaikan oleh Dr. Rizky Tirta Adhiguna, S.TP., M.Si. selaku Dosen Pendamping Tim PHP2D Wahana Mapala Gempa UNSRI 2020. Untuk menyusun proposal, peserta harus membaca secara rinci panduan yang telah dikeluarkan oleh Kemendikbud. Dalam satu tim terdapat 10 sampai dengan 15 mahasiswa dengan sekurang-kurangnya dari dua angkatan yang berbeda.

Sebagai Dosen Pendamping Tim PHP2D yang berhasil lolos tahap pendanaan, Dr. Rizky berbagi kata kunci dalam membuat judul proposal. “Kata kuncinya ada tiga: pertama penyuluhan, yang kedua pendampingan, dan terakhir pemberdayaan,” ujar Dr.Rizky.

Ia menyarankan untuk memilih kata kunci yang ketiga, yaitu pemberdayaan. Di mana masyarakat di desa tidak hanya mendapatkan informasi dan mahasiswa melakukan pendampingan atau bimbingan teknis terhadap sesuatu yang mereka rancang, tetapi juga melakukan keberlanjutan serta inovasi dari aktivitas yang sudah ada di masyarakat.

Mahasiswa harus memiliki rancangan keberlanjutan pascaprogram. Setelah kegiatan PHP2D, setidaknya selama dua bulan, mahasiswa memantau program di desa binaan tetap berjalan meskipun mahasiswa sudah tak lagi disana.    

Sebelum penutupan, sosialisasi PHP2D diisi dengan sharing session antara peserta dan perwakilan tim yang mendapatkan pendanaan PHP2D 2020. Mereka adalah Muhammad Azwar Annas sebagai Ketua Tim PHP2D Himastik FMIPA UNSRI dan Rifaldi Frans sebagai perwakilan Tim PHP2D Wahana Mapala Gempa UNSRI.

Mereka bercerita bahwa terdapat beberapa kendala saat melakukan program ini, di antaranya penyesuaian terhadap lingkungan sekitar dan sinyal yang susah dijangkau. Walaupun begitu, mereka bersyukur diberi kesempatan ini. Mereka dapat membantu masyarakat di desa tersebut.

Wartawan: GA

Penulis: GA

Editor: stv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here