INDRALAYA, KINERJA – Malam ini (21/06/2019) sekelompok mahasiswi Unsri yang mengontrak di kos kosan Khadijah Gang Anggrek, Timbangan dibuat takut oleh orang tak dikenal. Pasalnya, kos kosan itu malam ini sekira pukul 21.30 WIB dilempari batu secara terus-menerus di bagian atapnya oleh orang tak dikenal.
Mendengar kabar tersebut, kru Kinerja langsung meluncur menuju lokasi kos kosan di Gang Anggrek untuk mendapatkan keterangan. Tiba disana, sudah ada tiga motor terparkir di pinggir jalan, ternyata rombongan BEM KM Unsri tiba di lokasi lebih dahulu.
Presiden Mahasiswa Unsri, Wawan (dibonceng) beserta Pengurus BEM KM Unsri | Sumber: KINERJA
Presiden Mahasiswa, Ni’matul Hakiki Vebri Awan beserta Wakilnya, Rahmatio Adiguna turun langsung beserta pengurus BEM KM Unsri lainnya. Ada juga Tegar Gilang Widianto mahasiswa FE Unsri yang kos kosannya juga terletak di daerah itu, tampak juga Ketua DPM KM FE Unsri Yuda Satria hadir di lokasi.
Beberapa dari mereka sedang melihat-lihat sekeliling kos kosan salah seorang mahasiswa staf BEM KM Unsri, Dio (Akuntansi 2017) yang kos kosannya berdekatan hanya dipisah pagar dengan kos kosan Khadijah yang dihuni para mahasiswi.
Wakil Presma Unsri, Rahmatio Adiguna | Sumber: KINERJA
Dio yang juga mendengar lemparan batu mengabari rombongan BEM KM Unsri melalui grup WA guna meminta bantuan karena ia sedang sendirian di dalam kos kosan. “Tadi kan saya sendirian di dalam, ada suara orang lempar batu, jadi segera saya kabari kakak-kakak dari BEM,” ujar Dio.
Dio, Mahasiswa FE Unsri Penghuni Kos kosan yang mendengar suara lemparan batu | Sumber: KINERJA
Tak lama kemudian, para mahasiswi penghuni kos Khadijah membuka pintu dan baru menyadari orang sudah ramai di kos kosan mereka. Total penghuni kos kosan itu ada 12 orang, sedangkan saat kejadian tadi, hanya enam orang yang ada di kos kosan, sisanya masih mudik.
Mahasiswi penghuni Kos kosan Khadijah | Sumber: KINERJA
Tiga dari enam mahasiswi yang berada di kos kosan saat kejadian, merupakan mahasiswi FE Unsri, yakni Megawati (Manajemen 2016), Asmarita Henda (EP 2016) dan Dewi Humairah (EP 2017).
Megawati kepada Kinerja memberikan kesaksiannya. “Kami tuh sudah mau tidur kan sudah malam. Tadi kita cuma santai, masuk ke kamar masing-masing, tiba-tiba ada suara orang melempar batu dari depan, jadi kami kabari teman-teman yang cowok supaya segera datang kesini” ujar Mega.
Setelah itu, ia mengaku mendengar suara orang berjalan. “Setelahnya ada suara orang berjalan,” tuturnya sambil menunjuk gang anggrek yang merupakan jalan bebatuan di samping kos kosannya. Dewi Humairah, adik tingkatnya yang juga ‘ngekos’ bersamanya berasumsi bahwa nampaknya tidak hanya satu orang yang melempari batu tersebut. “Sepertinya bukan cuma satu orang, di arah pintu ada, di jendela ada, di genteng ada, di pagar juga ada,” ucap Dewi.
Tampak pintu depan kos kosan Khadijah | Sumber: KINERJA
Ia mengaku dari sekitar pukul delapan malam sudah ada suara orang membuka pagar, namun ia dan teman-temannya tidak terlalu menghiraukan suara tersebut hingga akhirnya pukul 21.30 suara lemparan batu besar berulang kali terdengar mengenai kos kosannya.
Orang-orang berdatangan ke lokasi kos kosan | Sumber: KINERJA
Pria tak dikenal ‘nyengir’ di ruang tengah
Pagi tadi, di hari yang sama, ada yang masuk ke dalam kos kosan. Kronologinya, pagi tadi Mega keluar kos kosan menuju jalan raya dengan kondisi pintu tak dikunci. “Kan aku keluar, yang lain masih di dalam, jadi pintu tidak dikunci, pas pulang dapat kabar ada orang tak dikenal sudah di dalam kos kosan, yang liatnya teman saya” ujar Mega.
NA, inisial mahasiswi salah satu penghuni kos kosan itu terkejut saat membuka pintu kamar dan menyembulkan kepalanya saja ke arah ruang tengah, melihat seorang pria tak dikenal tengah berdiri di ruang tengah dan ‘nyengir’ saat menoleh ke arahnya yang membuka pintu kamar. Sontak ia menarik kepalanya dan langsung menutup pintu kamar.
“Kan kubuka pintu, jadi pas buka pintu cuma kepala aku yang keluar, astaghfirullah ucapku, aneh karena ada cowok yang asing, kakak itu ketawa nyengir melihatku, langsung aku tutup pintu lagi, aku mikir kok ada cowok,” ujar NA kepada Kinerja. Ia sempat mengira bahwa pria tersebut mungkin adalah ayah Megawati temannya. “Tapi kok masih sangat muda,” ujarnya heran.
Beberapa menit kemudian, baru NA dan teman-temannya keluar dan baru sadar bahwa tadi merupakan pria tak dikenal. “Beberapa menit kemudian kami keluar dan baru sadar ada orang tak dikenal masuk kos kosan,” ujarnya. “Jadi kami keluar, pas dilihat tidak ada lagi orang, tapi kedengaran suara dia pergi, sepertinya pakai motor matic,” sambung NA.
NA mengungkap ciri-ciri pria ‘nyengir’ misterius yang ditatapnya itu. “Tinggi, poni rambutnya ke kanan, warna rambut hitam agak pirang, mengenakan baju kaos putih panjang, seperti sweater dan celana jeans,” tutur NA. Saat ditanya apakah ada barang yang hilang, ia jawab tak ada sama sekali. “Tidak ada yang hilang pagi tadi, karena baru masuk sepertinya,” jawabnya.
Kos kosan Khadijah, Gang Anggrek, Timbangan | Sumber: KINERJA
Tegar Gilang Widianto, mahasiswa FE Unsri yang kos kosannya juga di dekat situ, mengaku sudah sering mengalami kejadian tak mengenakkan di daerah itu. Gang Anggrek, yang di samping kanannya dipenuhi semak belukar itu sudah beberapa kali diteror orang. Sejak awal ia tinggal disana dari 2015, sudah tiga kali kejadian dimaling handphone dan laptop di kos kosannya.
Semak belukar di sisi jalan Gang Anggrek | Sumber: KINERJA
Apalagi suasana saat malam, daerah yang sepi penghuni saat masa libur itu nampak seperti hutan. Beberapa pohon tinggi menjulang di tengah-tengah semak, menjadi medan empuk para maling. Hingga saat ini belum ada kabar terbaru dari kejadian lempar batu yang dialami para penghuni kos kosan Gang Anggrek itu. Beberapa penghuni sudah ada yang merencanakan untuk pindah. (bgs)