sumber: Sekretariat Kabinet

Minggu, 20 Oktober 2024, Indonesia kembali menyaksikan momen bersejarah yaitu pelantikan Presiden Indonesia yang baru, yaitu pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029. Ini menandakan berakhir sudah masa kepemimpinan Presiden Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2024. Selama satu dekade telah memimpin, Jokowi yang dikenal berhasil dalam program pembangunan infrastruktur, menyerahkan seutuhnya impian, harapan, dan cita-cita dari 280 juta lebih jiwa rakyat Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto.

Acara pelantikan tersebut berlangsung di Gedung MPR/DPR RI yang dihadiri oleh pejabat tinggi nasional dan internasional. Prabowo yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada masa pemerintahan Jokowi, berhasil memenangkan pemilihan umum 2024 dengan mengantongi suara mayoritas. Pada acara pelantikannya, Prabowo menyampaikan Pidato Kepresidenannya yang pertama. Mari kita simak beberapa poin penting pada pidato pertamanya usai dilantik menjadi Presiden periode 2024-2029.

  1. Korupsi merupakan ancaman serius bagi negara
    • Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemberantasan korupsi yang dianggap sebagai ancaman serius bagi negara. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap praktik korupsi yang melibatkan pejabat dan pengusaha yang tidak patriotik di semua tingkatan, “masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita” ujarnya. Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa semua pejabat, terutama yang berada di posisi atas, harus memberikan contoh sebagai pemimpin yang benar-benar “bersih”. Perbaikan sistem dan penegakan hukum yang tegas akan diterapkan untuk memastikan semua pihak bertanggung jawab.
  2. Kondisi sosial masyarakat
    • Prabowo juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia. Ia mengungkapkan keprihatinanya bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati hasil kemerdekaan sesungguhnya. Ia mencatat bahwa angka kemiskinan masih tinggi, banyak anak-anak yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar dan tanpa pakaian layak.
    • Presiden Prabowo mengingatkan para pemimpin politik untuk tidak cepat merasa puas dengan angka-angka statistik yang tampaknya positif karena gambaran sepenuhnya belum terlihat. Meski Indonesia diterima di kalangan G20 dan diakui sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia, ia menekankan perlunya perhatian yang mendalam tentang kondisi masyarakat.
  3. Swasembada pangan dan energi
    • Dalam pidatonya yang menggugah semangat, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya Indonesia mencapai swasembada pangan secepat mungkin. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ketergantungan Indonesia pada pasokan makanan dari luar negeri, terutama dalam situasi krisis. Ia optimis bahwa dalam waktu 4 hingga 5 tahun, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
    • Selain itu, Prabowo juga menggarisbawahi perlunya swasembada energi. Dalam konteks ketegangan global, ia menekankan pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan buruk. Negara-negara lain tentunya akan lebih memikirkan kepentingan mereka sendiri dalam situasi krisis, sehingga Indonesia perlu bersiap untuk mengamankan sumber energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
  4. Subsidi harus tepat sasaran
    • Presiden Prabowo menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya memastikan subsidi bantuan pemerintah tepat sasaran, diberikan kepada keluarga-keluarga yang paling membutuhkan.
  5. Hilirasi di semua komoditas
    • Prabowo menyatakan bahwa untuk mencapai kesejahteraan sejati dan kemakmuran yang berkelanjutan, negara harus melakukan hilirisasi terhadap semua komoditas yang dimiliki. Hilirisasi yang dimaksudkan sebagai pengolahan dan peningkatan nilai tambah dari setiap komoditas, diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional. Presiden Prabowo menegaskan bahwa setiap nilai tambah yang dihasilkan dari komoditas harus berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup rakyat.
  6. Demokrasi yang santun
    • Ia mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa demokrasi yang kita inginkan haruslah demokrasi yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia. Demokrasi ini haruslah bersifat santun dan sejalan dengan adar budaya Indonesia, di mana perbedaan pendapat dapat disampaikan tanpa permusuhan. Menurutnya, demokrasi yang ideal adalah yang berkompetisi tanpa kebencian, melakukan koreksi tanpa cacian, dan menghindari kekerasan serta adu domba.
  7. Pemimpin bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan untuk keluarga, kerabat, atau pihak tertentu.
    • Presiden Prabowo mengingatkan pentingnya kekuasaan yang dijalankan degan izin dan untuk kepentingan rakyat. Ia menekankan bahwa setiap pemimpin harus selalu ingat bahwa tugas utama mereka adalah melayani masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
    • Presiden Prabowo mengajak semua pemimpin, baik di tingkat lokal maupun nasional untuk bekerja degan penuh kesadaran bahwa bangsa yang merdeka adalah yang rakyatnya juga merdeka. Ia menekankan bahwa rakyat harus bebas dari berbagai masalah, seperi ketakutan, kelaparan, kebodohan, penindasan, dan penderitaan. Menurutnya, kondisi ini penting agar rakyat dapat merasakan dan menikmati kemerdekaan yang sebenarnya.
  8. Politik bebas aktif
    • Presiden Prabowo mengajak seluruh warga negara untuk mengadopsi politik luar negeri yang bebas dan aktif, tanpa terlibat dalam blok militer manapun. Ia menegaskan Indonesia ingin menjadi negara yang bersahabat dengan semua negara, dengan prinsip untuk menjadi negara tetangga yang baik. Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan berpegang pada filosofi kuno yang menyatakan, “seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak”. Dengan semangat tersebut, Indonesia berkomitmen untuk menjalin persahabatan dengan berbagai bangsa tanpa mengorbankan prinsip-prinsip dasar negara.

Reporter & Editor: Kala

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here