PALEMBANG, KINERJA- Sejak keluarnya nilai pada Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa yang dimulai dari hari Jumat (14/12) membuat ketegangan di kalangan mahasiswa ketika hendak membuka simak unsri.
Berhubungan dengan hal ini, Kinerja berinisiatif untuk melakukan jajak pendapat kepada mahasiswa melalui snapgram yang berisi “Apa yang akan kalian lakukan jika mendapatkan nilai kecil?”. Tidak sedikit mahasiswa yang berpendapat akan SMS dosen bila mendapatkan nilai kecil.
Salah satu mahasiswa ekonomi, Raden Kuning Sulinda atau yang kerap disapa Tama sependapat dengan jajak SMS dosen. Namun, Tama menuturkan terlebih dahulu bahwa seharusnya mahasiswa sadar dulu terkait hak dan kewajiban. Ia menceritakan bahwa semester ini ia mendapatkan nilai kecil namun tidak melakukan protes. “Sama seperti semester ini, saya dapat nilai kecil, namun saya tidak melakukan protes. Karena saya tahu saya tidak menjalankan kewajiban yaitu mengikuti UTS,” cerita Tama.
Tama juga menceritakan pengalamannya di salah satu mata kuliah yang telah ia penuhi semua kewajibannya, yaitu mengikuti UTS dan UAS, tidak pernah absen, bahkan setelah usai ujian ia juga mengevaluasi antara soal dan jawaban sinkron. “That’s not to bad to speak up, really!,” tutur Tama.
Sebelum speak up, ada hal hal yang menurut Tama harus diperhatikan terlebih dahulu. “Pertama, sadar diri dulu, apakah kita sudah menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa. Kedua, bila kewajiban sudah dijalankan maka boleh saja melakukan protes dengan menjunjung sopan santun. Ketiga, jika memang tidak bisa ada pertimbangan lagi dari dosen, mungkin muhasabah diri, adakah yang kurang dari diri kita,” lanjut Tama.
Dosen Jurusan Manajamen Unsri, Dra. Wita Farla, M.M. menceritakan pengalamannya saat berstatus mahasiswa. “Dulu kami mahasiswa kalau dapat nilai kecil tidak pernah bertanya ke dosen baik langsung ataupun via SMS. Kami lebih ke introspeksi diri,” ucapnya.
Namun, Wita juga berpendapat boleh saja jika mahasiswa sms dosen terkait nilai. “Boleh saja mahasiswa sms dosen menanyakan nilainya yang tidak sesuai harapan asalkan dengan bahasa yg tepat dan juga memperhatikan waktu untuk SMS,” tutup Wita.
Wartawan:
Alfin Febrianti
Rahayu
1. Ibu Wita Farla, bukan Dra.
2. Komponen nilai terdiri dari 25% tugas dan kuis, 35% UTS dan UAS 40%. Jika tidak ikut salah satu antara UTS atau UAS, berarti hilang juga salah satu komponen nilai. Misalkan, tidak ikut UTS, maka hilang 35%, potensi nilai 75%, masih akan mendapatkan nilai B jika nilai rata-rata tugas dan kuis 100 dan UAS juga 100. Yakin, bisa UAS dapat nilai 100 ?. Jika nilai rata-rata tugas dan Kuis 70×0.25= 17.5 dan UAS 70×0.40= 28, maka total nilali 17.5+28= 45.5= D. Yang sering saya temukan, jika mhs tidak ikut salah satu ujian, maka nilainya D. Ada juga sudah ikut semua ujian tapi nilainya E, karena nilai rata-rata tugas dan Kuis 80×0.25= 20, UTS 20×0.35= 7 dan UAS 30×0.40= 12, maka total nilai 20+7+12=39= E. Jadi, ikut ujian tidak menjamin tidak akan mendapatkan nilai E. Apa yang mau dinilai jika lembar jawabannya tidak diisi atau ujiannya sekedarnya saja. Jika mau konfirmasi nilai ke dosen ybs, jangan di medsos ya. Namun, ada baiknya sebelum ketemu dosennya, mhs terlebih dahulu melakukan evaluasi diri.
Salam,
Imelda