Indralaya, Kinerja.net – Sebuah gerakan atau aksi solidaritas dengan tagar #BantuCamabaFE digaungkan secara masif di lingkungan civitas Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (KM FE UNSRI) pada (26/5). Gerakan atas inisiasi Aliansi KM FE Melawan bentukan BEM KM FE UNSRI tersebut, berisikan sebuah aksi penggalangan dana untuk membantu Calon Mahasiswa Baru FE (Camaba FE) yang mengalami permasalahan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).


Penggalangan dana ini dilaksanakan atas aspirasi ketidakmampuan pihak Orangtua Camaba FE dalam membayar UKT yang ditetapkan yang dinilai tidak sesuai. Sedangkan, pembayaran UKT harus dilakukan dengan batas akhir tanggal 29 Mei. Jauhari, selaku koordinator aliansi dan juga Gubernur Mahasiswa FE UNSRI aktif, menuturkan bahwa banyak UKT Camaba yang telah terverifikasi tidak sesuai dengan penghasilan orangtua/wali. Dampak penetapan UKT juga bahkan berujung kepada pengunduran diri Camaba. “Ada beberapa Camaba yang sudah Fix bahkan mengundurkan diri karena tidak mampu membayar UKT”. Ujar Jauhari.

Seperti diketahui, UNSRI telah melakukan verifikasi terhadap Camaba jalur SNMPTN. Namun dalam verifikasi yang dilakukan secara online tersebut, terdapat isu permasalahan berupa ketidaksesuaian antara penetapan UKT dan penghasilan Orangtua/Wali. Isu tersebut kemudian ditampung oleh Aliansi Pergerakan Mahasiswa salah satunya adalah Aliansi KM FE Melawan.


Jauhari menjelaskan bahwa sebelum melakukan penggalangan dana, ada banyak eskalasi-eskalasi yang dilakukan oleh kawan-kawan Aliansi KM FE Melawan. Eskalasi-eskalasi tersebut meliputi seperti mengkaji isu, berkoordinasi kepada Dekanat FE namun dilempar kepada Panitia PMB karena Dekanat tidak memiliki wewenang khusus untuk permasalahan UKT, menghubungi Panitia PMB namun tidak direspon padahal berkas sudah siap dikirim, hingga saran dari Dekanat untuk Orangtua Camaba menghubungi WR1. Tetapi tetap saja, Hasil dari eskalasi terakhir menemui titik buntu. “Bisa teman-teman lihat hasilnya dari respon WR1 terhadap Orangtua Camaba bahwa Camaba tidak dapat menurunkan UKTnya untuk saat ini”. Ujar Jauhari.


Ia menambahkan bahwa penggalangan dana memang hanya menutup 1 atau 2 lobang dari sekian banyak lobang yang ada di FE UNSRI, namun Pihak Aliansi akan mencoba membedah berdasarkan skala prioritas. Ia juga menegaskan bahwa hal ini harus diperjuangkan. “Sebagai Kakak, tentu kita sedih melihat adik-adik kita tidak dapat melanjutkan perkuliahan dengan baik, bahwasanya pendidikan itu adalah hak setiap rakyat Indonesia yang tertuang pada Undang-Undang Dasar. Maka dari itu, hal inilah yang harus kita perjuangkan”. Ujar Jauhari

Wartawan : Tm
Editor: Vn/Bio

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here