Jumat, 18 Desember 2020

Kinerja.net — Di masa pandemi covid-19 hampir seluruh kampus memberhentikan aktivitas yang bersifat tatap muka. Perkuliahan pun dilakukan secara daring (online). Dan sepertinya dengan mendengar pernyataan Prof. Ir. Zainuddin Nawawi, Ph.D, Wakil Rektor I (Warek 1) Universitas Sriwijaya (Unsri) maka Unsri akan tetap melanjutkan kuliah daring semester depan meskipun belum ada Surat Edaran Resmi

Kota Palembang sendiri kembali masuk sebagai zona merah covid-19 dengan 6.725 kasus baru pertanggal 16/12.. Sebelumnya Palembang berada pada zona orange selama dua bulan terakhir. Melihat hal itu pihak Unsri mengambil kebijakan penting.

Pernyataan Warek 1 Unsri perihal kuliah online akan diperpanjang hingga semester genap membuat mahasiswa-mahasiswi heboh. Banyak diantaranya yang mengeluh melaui akun media social mereka.

Salah seorang mengirimkan potongan koran tersebut ke akun auto menfess unsri di twitter. Pro dan kontra pun timbul di antara mahasiswa.

Akun @ huckleberrybdr misalnya, ia setuju dengan keputusan yang diambil pihak Universitas Sriwijaya. “Tidak memungkinkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan social distancing di dalam DAMRI, menurutku langkah ini sudah tepat” tulisnya yang sepertinya merupakan salah satu mahasiswa pengguna transportasi umum untuk pergi ke kampus.

Karena dampak berkerumun atau berkumpul cukup beresiko. Setiap orang tidak akan tahu apakah akan terpapar virus corona atau tidak.

Sementara itu salah satu mahasiswa Saintek yang harus melakukan praktikum, namun karena perkuliahan berjalan secara online hal tersebut sulit dilakukan secara daring.

“Ya Allah, Pak. Saya semakin bodoh semenjak kuliah daring ini. Kasihan, Pak, saya Saintek harus praktikum secara online. Nanti waktu penelitian bingung bagaimana memakai alat lab.” Ungkap seseorang dibalik akun Twitter.

Ada juga yang hanya bisa pasrah menerima keadaan karena ini memang diluar kendali sispapun. Dan beberapa komentar lucu untuk mencairkan suasana.

“Sudah hampir setahun seperti ini. Jadi harus membiasakan diri dan tetap survive. Semangat!” cuit akun @ anotherdeeppart.

“Bagaimana bisa dapat jodoh kalau di rumah saja?” respon akun @ Ageee30_.

“Semoga mamang bis dikuatkan,” cuit akun @Furqon27101.

Rupanya mahasiswa semester akhir juga ikut berkomentar. Karena selain butuh data-data primer penelitian untuk menuntaskan skripsi, mahasiswa semester akhir juga harus sering melakukan bimbingan pada Dosen Pembimbing (Dosbing). Namun karena kuliah direncanakan daring lagi maka akan bertambah lama kesulitan yang perlu dihadapi.

“Tidak suka sudah semester akhir seperti ini harus bimbingan secara online. Rasanya hatiku retak. Takut wisuda tahun depan diadakan secara online juga,” tulis akun @ bukanselokan.

Dan juga ada beberapa mahasiswa yang berinisiatif memperpanjang kost-kostan yang semester ganjil ini tidak ditempati. Salah satunya akun @ malfiahbabe mengeluh mendengar kabar ini.

“Wah Pak, sudah terlanjur membayar lunas biaya kost untuk satu tahun”. Ujarnya di akun Twitter.

Ketar-ketir mahasiswa ini memang tidak bisa dihindari, karena berdasarkan satu setengah semester kemarin telah melakukan kuliah daring. Maka sudah cukup menjadi pengalaman atas sistem yang juga masih dikeluhkan dan diharapkan semester depan sistem dan mekanisme menjadi lebih baik. Begitu pula kerja sama antar mahasiswa-dosen- dan pihak kampus.

“Tidak terasa masuk semester 5 tapi ilmunya juga tidak terasa ya bund wkwk,” komentar salah satu mahasiswa di status whatsappnya.

Sebuah saran terlontar dari akun @mrndptrxx. Isi tulisannya, “Tidak apa-apa kuliah online tetapi pembelajarannya harus dimaksimalkan.”

“Sumpah kangen banget sama kampus. Kangen teman-teman sama kangen suasana kampus.” Kalimat ini yang menjadi kalimat favorit mahasiswa saat ditanyakan pendapat terkait keputusan Warek 1 Unsri.

penulis : GA

Editor : BIF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here