INDRALAYA, KINERJA – Abdul Hamid Harahap, salah seorang mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Unsri 2014 yang pernah menjabat sebagai Gubernur Mahasiswa KM FE Unsri 2016/2017, Jum’at lalu (7/12) resmi mengumumkan melalui akun instagramnya @hamidoke untuk merilis pre-order buku yang berjudul “Lihatlah! Aku Seorang Mahasiswa” yang merupakan maha karya tulisan pertamanya.
Lantas, hal ini membuat geger para mahasiswa. Para mahasiswa baik dari Unsri bahkan tak sedikit juga mahasiswa dari beberapa universitas yang ada di Indonesia merespon positif terhadap buku tersebut.
Hal ini membuat Kinerja tertarik untuk mengupas tuntas seputar buku yang dihasilkannya, sehingga Tim Kinerja melakukan sedikit bincang-bincang dengan sang penulis.
Pemuda yang kerap disapa Hamid ini mengungkapkan bahwa latar belakang dirinya menulis sebuah buku adalah sebagai karya yang akan membuat nama kita akan lebih panjang daripada umur kita. “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan apa?. Tentunya kita harus memikirkan, ketika nanti mati kita harus meninggalkan karya, jangan sampai nama kita terhapus oleh zaman. Berkarya akan membuat nama kita akan lebih panjang daripada umur kita,” ungkap Hamid.
Hamid mengaku sudag tertarik menulis sejak SMA seperti menulis sajak dan puisi, namun dirinya belum terpikir untuk membuat buku. Dulu beliau suka menulis di buku tulis, blog hingga caption media sosial pribadi.
Tak jarang Hamid menemukan kesulitan saat menulis. Kesulitan yang ia alami adalah dalam hal konsistensi, memaksa diri sendiri untuk konsisten setiap hari walaupun hanya satu kata. Kadang juga merasa blank dan bingung ingin menuliskan apa. Solusinya ialah jangan lupa menulis poin-poin besar dalam menulis buku lalu kemudian kembangkan. “Kesulitan pasti ada, tapi harus kita lawan,” tegas Hamid.
Hamid juga mengungkapkan makna dari isi buku yang dibuatnya ini adalah sebagai pengingat untuk mahasiswa tengang jati dirinya dan pentingnya dalam mengambil peran. “Buku ini hadir sebagai pengingat untuk mahasiswa tentang jati dirinya dan pentingnya dalam mengambil peran. Budaya yang harus dilakukan mahasiswa yakni membahas pemuda dan kepemimpinan, menyandingkan akademik, organisasi dan prestasi, pentingnya perempuan ambil peran serta menjawab tantangannya, hingga menilik harga diri sebagai mahasiswa dan lain sebagainya,” cerita Hamid.
Di akhir perbincangan, Hamid menyampaikan pesan dihadirkannya buku tersebut adalah untuk bisa menjadi pengingat terkait konsep diri sebagai mahasiswa seutuhnya, mahasiswa harus bergerak, mengambil peran dan memberikan dampak untuk masyarakat.
Wartawan:
Ahmad Faris Madaniy Ridwan
