Beranda Economic News Lampaui Inflasi Nasional, Inflasi Sumsel Maret 2024 Tembus 3,24 Persen

Lampaui Inflasi Nasional, Inflasi Sumsel Maret 2024 Tembus 3,24 Persen

168

(Kepala BPS Sumatera Selatan, Moh Wahyu Yulianto, SST, S.Si, M.Si, saat Rilis BRS pada 1 April 2024)

Kinerjafe.info, Palembang – Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada Maret 2024 secara year on year (yoy) capai 3,24 persen. Hal ini diumumkan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan (BPS Sumsel) dalam Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) pada 1 April 2024 lalu di kanal YouTube BPS Provinsi Sumatera Selatan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,05 persen (yoy).

Secara month to month (m-to-m), BPS Sumsel mencatat tingkat inflasi sebesar 0,25 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan dibanding bulan sebelumnya. “Perkembangan inflasi selama tiga bulan terakhir, yaitu di bulan Januari, Sumsel mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Kemudian inflasi tipis di bulan Februari sebesar 0,01 persen, dan meningkat di Maret sebesar 0,25 persen” kata Moh Wahyu Yulianto dalam Rilis BRS, Senin (1/4).

Kenaikan inflasi month to month Sumsel pada Maret 2024 didorong karena terjadinya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh inflasi pada Kelompok Pengeluaran, seperti:

  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,55 persen.
  • Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,55 persen.
  • Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen.
  • Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen.
  • Kelompok transportasi sebesar 0,12 persen.

Sementara itu, beberapa Kelompok Pengeluaran yang mengalami penurunan harga, antara lain:

  • Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,40 persen
  • kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen.
  • Kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.
  • Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen.

Perkembangan harga yang terjadi pada bulan Maret 2024 dipengaruhi oleh beberapa peristiwa, seperti momen Ramadan yang bertepatan jatuh di awal Maret sehingga menyebabkan sebagian besar harga bahan pokok merangkak naik akibat tingginya permintaan pasar, meningkatnya harga emas dunia seiring dengan melemahnya dollar AS, dan beberapa kabupaten di Sumsel sedang mengalami masa panen raya.

BPS Provinsi Sumatera Selatan mengumumkan dalam Naskah BRS mengenai komoditas yang memberikan andil/sumbangan pada inflasi Maret 2024, antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, tarif jalan tol, nasi dengan lauk, ikan mujair, dan pempek.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil deflasi, antara lain cabai merah, tomat, ikan patin, ikan lele, ketimun, ikan gabus, kopi bubuk, wortel, ikan nila, dan sabun mandi cair.

Menanggapi tren inflasi, Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan Moh Wahyu Yulianto, SST, S.Si, M.Si nyampaikan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah pengendalian inflasi yang berimbas pada kestabilan beberapa komoditas yang cukup masif, yaitu melalui Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah, Pasar Murah, dan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Sumatera Selatan (GPISS).

Tingkat inflasi secara month to month antarkota pada Maret 2024 terjadi di Ogan Komering Ilir sebesar 0,05 persen, Palembang sebesar 0,46 persen, dan Lubuk Linggau sebesar 0,30 persen. Sedangkan di Muara Enim mengalami deflasi yang cukup dalam sebesar 0,69 persen. Jika secara year on year, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami inflasi antarkota tertinggi hingga capai 4,56 persen dan terendah terjadi di Lubuk Linggau sebesar 2,36 persen.

Lonjakan inflasi yang terjadi berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam hal daya beli masyarakat akibat dari kenaikan harga yang signifikan sehingga membebani anggaran rumah tangga dan belanja konsumen.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Ir. SA Supriono pada Rilis BRS menyampaikan bahwa dalam rangka mengendalikan inflasi di Sumatera Selatan diharapkan pemerintah daerah dapat menyusun program-program yang bersentuhan langsung dengan jangkauan masyarakat yang dapat memberikan sentimen positif.

Reporter & Editor: Kala

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here