Palembang, kinerja.net-Gubernur Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Farrell Farhan Zhafiri mengirimkan surat terbuka kepada Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, IPU selaku Rektor Universitas Sriwijaya pada Selasa (27/07/2021), sebagai bentuk respon dan keresahan segenap Keluarga Mahasiswa Universitas Sriwjaya.
![](https://kinerja.net/wp-content/uploads/2021/07/WhatsApp-Image-2021-07-28-at-3.58.57-PM-1-700x856.jpeg)
Dalam suratnya tersebut, Farrell menceritakan bagaimana keresahan dan keadaan yang dialami mahasiswa Universitas Sriwijaya saat ini di mana pandemi Covid-19 masih menjadi penghambat aktivitas manusia terutama dalam sektor perekonomian, kesehatan, maupun pendidikan.
Perkuliahan semester genap yang tidak lama lagi akan dilaksanakan menjadi beban pikiran mahasiswa. Tidak sedikit dari mereka mengeluh perihal uang kuliah tunggal (UKT) yang harus dibayar untuk mengambil mata kuliah dan biaya kuliah lainnya. Mengingat perekonomian keluarga yang sedang tidak baik-baik saja dikarenakan orangtua atau wali mahasiswa mengalami penurunan pendapatan dari pemberlakuan PSBB hingga PPKM level 4.
Farrell juga menyampaikan pendapat dan beberapa saran kepada pimpinan tertinggi Universitas Sriwijaya. Pertama, ia berpendapat jika universitas seharusnya memberikan kompensasi terhadap UKT Mahasiswa mengingat proses perkuliahan saat ini dilakukan secara online. Artinya beban operasional Universitas Sriwijaya secara keseluruhan tentu mengalami penurunan seperti beban listrik, beban air, beban internet, dan beban lain yang kiranya selama perkuliahan online tidak dikeluarkan dan hal tersebut tentu sangat rasional jika UKT yang harus dibayarkan secara penuh mendapatkan potongan.
Berikutnya, Farrell mengungkapkan keluhan pribadi dan juga mewakili mahasiswa S1 semester 7 yakni pemotongan UKT untuk mereka dengan syarat 6 SKS yaitu skripsi dan ujian komprehensif dengan maksud mengurangi beban finansial sehingga mereka bisa lebih termotivasi untuk menyelesaikan waktu studi dengan cepat.
Terakhir sebagai pokok paling penting, ia meminta agar Rektor Universitas Sriwijaya mempercepat seluruh keputusan dalam proses pengajuan oleh mahasiswa terkait pemotongan dan penundaan UKT.
Bersama surat tersebut ia menaruh harapan besar agar pendapat serta sarannya didengar dan direalisasikan sehingga membawa angin segar untuk mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Penulis: GA
Editor: stv