Palembang, kinerja.net – Telah berlangsung aksi koalisi untuk kemerdekaan dan kebebasan pers di Bundaran Air Mancur Palembang pada Senin, 01 April 2021.
![](https://kinerja.net/wp-content/uploads/2021/04/WhatsApp-Image-2021-04-01-at-12.15.13-PM-700x509.jpeg)
Aksi dihadiri oleh:
1. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang;
2. Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palembang;
3. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel;
4. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumsel;
5. Asosiasi Masyarakat Siber Indonesia (AMSI) Sumsel;
6. LPM Ukhuwah UIN Raden Fatah;
7. LPM Warta Politeknik Negeri Sriwijaya (WPS) Polsri;
8. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang;
9. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel;
10. Hutan Kita Institut (Haki); dan
11. Perhimpunan Lingkar Hijau (PLH).
Aksi ini merupakan bentuk gerakan mengecam kasus kekerasan yang menimpa jurnalis Tempo, Nurhadi, pada hari Sabtu, 27 Maret 2021 yang lalu di Surabaya. Aksi diisi dengan orasi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan penandatangana petisi.
Prawira Maulana, Ketua AJI Palembang, menyampaikan poin-poin tuntutan. Poin-poin itu meliputi:
- Menuntut Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa Nurhadi, Jurnalis Tempo, sesuai hukum yang berlaku. Keseriusan Polda Jatim dalam menindak para pelaku kekerasan menjadi bukti profesionalisme kepolisian ke depan.
- Meminta Kapolri Jawa Timur, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya, untuk memberikan perlindungan terhadap jurnalis yang melakukan kerja-kerja jurnalistik.
- Mengingatkan kepada aparat penegak hukum khususnya di Sumatera Selatan dan masyarakat bahwa kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh Undang-undang Pers.
![](https://kinerja.net/wp-content/uploads/2021/04/IMG_20210401_110755-700x394.jpg)
“Kami mengelar aksi ini di seluruh Indonesia. Harapannya, selain kasus ini diusut dengan tuntas, agar profesi jurnalis yang kerap mendapatkan kekerasan mulai terlindungi oleh UU Pers, juga agar penegak hukum mulai sadar akan adanya UU Pers, ” ujar Prawira Maulana.
Tuntutan disampaikan kepada Direktur Intelkam Polda Sumsel KBP, Ratno Kuncoro, S.I.K., yang ikut hadir dalam aksi.
“Kami mengapresiasi aksi ini karena tetap menjaga protokol kesehatan. Terkait kasus ini, kami sudah meminta untuk dibentuk tim khusus yang menyelidiki kasus ini secara tuntas pada Polda Jawa Timur,” ungkapnya.
![](https://kinerja.net/wp-content/uploads/2021/04/IMG_20210401_111204-1-700x394.jpg)
Wartawan: BIF
Penulis: BIF
Editor: Stv