Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Presma Unsri) bersama Menteri Politik dan Propaganda (Polpro), Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Koordinator Pergerakan, dan Meteri Luar Negeri mengadakan Konferensi Pers Hasil Munas BEM SI XIV.
Dengan dihadiri seluruh Gubernur Mahasiswa (gubma) Fakukultas yang ada di Unsri dan yang mewakili menceritakan kronologi yang terjadi saat Munas, tujuannya agar Mahasiswa Unsri tidak terprovokasi dan melahap berita-berita yang telah dimanipulasi.
Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI ke XIV diselenggarakan di Universitas Andalas (Unand). Berdasarkan pernyataan Wakil Rektor 3 Unand, Unand hanya mengizinkan untuk 60 kampus, namun setelah dibicarakan kembali, akhirnya memutuskan 150 kampus yang boleh menghadiri (1 offline dan 1 online) dengan pendelegasian sesuai protokol kesehatan dan juga secara hybrid.
Pada hari pertama dan kedua terdapat hambatan terkait peserta yang bermaslah pada administrasi. Namun, pada hari ke-2 terdapat 11 kampus yang cacat administrasi dan prosedur memaksa masuk saat kuota telah terpenuhi (150). Akan tetapi, beberapa delegasi kampus terdaftar memaksa untuk memasukkan kampus yang cacat administrasi atas nama solidaritas.
“Solidaritas harusnya terjadi bukan karena kuantitas, namun atas kebenaran,” ujar Dwiki Sandy selaku Presma Unsri saat Konferensi Pers berlangsung.
Kericuhan kembali terjadi pada hari ketiga, di mana saat Wakil Rektor 3 menjadi pembicara, 18 kampus cacat administrasi memaksa masuk menghadiri Munas, tetapi tetap tidak bisa karena telah memenuhi kuota. Salah satu delegasi kampus melepaskan almamater untuk menyuarakan agar diperbolehkan masuk 18 kampus tersebut dengan mengatasnamakan ideologi, namun berubah menjadi idealisme mahasiswa ketika ditanya atas dasar ideologi apa.
Keributan terulang pada hari ke-4, tetapi 18 kampus tetap tidak bisa masuk. Selanjutnya, delegasi atas nama solidaritas dan kampus dengan cacat administrasi memilih walk out dari auditorium. Persidangan berjalan sesuai mekanisme sidang yang mana tejadi skorsing waktu, dengan 40 menit secara offline dan 72 menit secara online.
Delegasi kampus yang walk out akhirnya membuat Munas tandingan di Asrama Haji Padang dengan secara tiba-tiba. Munas tandingan ini tidak diketahui dari mana sarana dan prasarana yang didapatkan dan menghasilkan Wahyu dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai Koordinator Pusat baru. Sidang Munas yang dilaksanakan di Universitas Andalas menghasilkan Koordinator Pusat baru yaitu Nofrian Fadil Akbar dari Universitas Riau berdasarkan SK No. 024/C/SK/BEMSI/II/2021.
Munas Online tetap berjalan semestinya dan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) meski pada hari ke-2 dan ke-3 terhenti dan diselesaikan secara offline.
“Saya tetap memilih memposisikan di dalam auditorium karena 18 kampus yang memaksa masuk benar cacat dalam administrasi, yang di mana kita harus sesuai aturan dan persyaratan yang telah ditentukan. Jika saja 18 kampus tersebut tidak mengalami kecacatan, baik dalam administrasi ataupun prosedur, maka saya akan menjadi garda terdepan meminta mereka mengikuti Munas di Andalas,” ucap Dwiki.
“Maka berdasarkan apa yang telah saya lihat di tempat kejadian, saya mewakili Mahasiswa Universitas Sriwijaya menyakan sikap:
1. BEM KM Unsri mengakui hasil keputusan Munas yang berada di Universitas Andalas sebagaimana tertera dalam Surat Keputusan No. 024/C/SK/BEMSI/II/2021 tentang penetapan tuan rumah Musyawarah Nasional BEM SI ke XIV.
2. BEM KM Unsri akan berkomitmen mengawal berbagai isu kerakyatan dan tetap menjadi bagian dari BEM SI serta menyepakati hasil keputusan Munas BEM SI di Universitas Andalas.
3. BEM KM Unsri tidak akan tunduk pada kepentingan politik praktis ataupun partai politik manapun, dan menyayangkan oknum-oknum yang menyebarkan isu-isu yang tidak benar.
4. BEM KM Unsri akan terus bergerak, mengawal kepentingan rakyat, mengusik kekuasaan, dan menjadi oposisi ekstraparlementer, dalam keadaan dualisme ataupun tidaknya BEM SI.
5. BEM KM Unsri akan tetap menjaga komunikasi dengan setiap elemen gerakan manapun, baik internal maupun eksternal kampus demi menjaga komunikasi gerakan dan kebaikan bersama,”
Wartawan: BIF
Penulis: BIF
Editor: HGH