INDRALAYA, KINERJA – Nuansa pemilihan Rektor Universitas Sriwijaya 2019-2023 terus bergulir. Giliran Gubernur Mahasiswa (Ketua BEM) Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (FT Unsri), Dwi Setiawan menyampaikan pandangannya terkait pemilihan rektor.

Dwi menyebut bahwa mahasiswa tidak memiliki suara dalam pemilihan rektor. Meski menurutnya, bagi mahasiswa bukan soal siapapun yang terpilih, tapi yang menjadi perhatian adalah siapa calon yang mampu menyelesaikan berbagai PR di Unsri dan mendobrak perubahan untuk kampus.

“Bukan hanya dituntut untuk kuliah saja, mahasiswa harus selalu peka mengamati dan mengkritisi kampusnya,” ujar Dwi. “Sehingga momentum Pilrek menjadi momentum tepat bagi calon rektor mendengar aspirasi mahasiswa,” sambungnya.

Mahasiswa Teknik Kimia 2016 itu mengatakan setidaknya ada tiga PR yang menjadi tantangan bagi calon rektor. “Tiga PR yang jadi tantangan calon rektor yakni isu infrastruktur kampus penunjang pendidikan, isu sistem akademik, dan support terhadap kegiatan organisasional kampus,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai keterbukaan informasi mengenai pilrek sangat penting untuk diketahui seluruh civitas akademika. “Dengan demikian, sosialisasi dan keterbukaan informasi terkait segala runut pilrek menjadi suatu keharusan bagi segala civitas akademika,” ujar Dwi.

Menurut Dwi, Sebagai bagian dari Civitas Akademika yang jumlahnya mayoritas, mahasiswa akan mengawal siapa calon rektor yang akan secara konkret dan konsisten dapat menyelesaikan isu tersebut. (bgs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here