KUALA LUMPUR, KINERJA – Tak hanya kunjungan di dalam negeri, pekan lalu (9/12) selama satu minggu lamanya, Universitas Sriwijaya mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk melakukan kunjungan ke beberapa universitas di negara tetangga Indonesia, yakni negara Malaysia.

Unsri mengirimkan sebanyak 20 mahasiswa sebagai delegasi yang mewakili setiap organisasi kemahasiswaan. Tidak terkecuali dari Fakultas Ekonomi, terdapat empat mahasiswa yang ikut membersamai kegiatan kunjungan ini. Mereka di antaranya adalah Bagas Pratama mewakili BEM KM FE Unsri, M. Rengga Jhodis Tira mewakili KOPMA Unsri, Bimo Hening Pamungkas mewakili UKM Harmoni Unsri dan Agung Setiawan mewakili UKK KSR PMI Unsri.
Kunjungan kerja ini dilakukan antara Unsri dengan tiga universitas yang ada di Malaysia, yakni Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universiti Teknikal Malaysia (UTeM) dan Universiti Islam Antar Bangsa (UIA). Kegiatan kunjungan ini kerap didampingi oleh Wakil Rektor III Unsri.

Gubernur Mahasiswa KM FE Unsri, Bagas Pratama mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk bertukar pemikiran dan ide program kemahasiswaan. “Kegiatan ini bertujuan untuk bertukar pemikiran dan ide program kemahasiswaan dengan organisasi mahasiswa di sana, serta melihat kemungkinan kolaborasi dan kerjasama program antar mahasiswa Unsri dengan mahasiswa di sana,” tutur Bagas. “Kegiatan mahasiswa di sana kelihatan lebih elegan, karena selalu bekerjasama dengan birokrat kampus,” tambah Bagas.
Dilain pihak Rengga Jhodis Tira, mahasiswa FE yang mewakili KOPMA Unsri menuturkan bahwa kunjungan tersebut menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi seluruh peserta. “Kunjungan ini tentu menjadi kesempatan yang sangat berharga kami, karena dapat bertukar gagasan dan informasi yang mana hal-hal tersebut akan kami jadikan sebuah bekal dan sumber inspirasi ketika kami kembali untuk membangun dan mengembangkan organisasi kami di kampus tercinta,” tutur pemuda yang kerap disapa Rengga.

Senada dengan Rengga, Bimo Hening Pamungkas, mahasiswa FE yang mewakili UKM Harmoni Unsri mengatakan bahwa kunjungan tersebut bisa menjadi wadah pembelajaran dan kesempatan untuk kerjasama internasional antarkampus. “Program kunjungan ini bisa menjadi wadah pembelajaran yang pastinya ada kesempatan untuk melakukan kerjasama internasional antarkampus,” kata Bimo. “Yang diuntungkan juga pastinya ya peringkat kita nanti,” sambungnya.
Di akhir, Bimo mendapat pelajaran bahwa ragam kultur dan budaya antara Indonesia dan Malaysia yang memang satu rumpun masih tetap mempunyai ciri budaya sendiri, dan semangat juang dan pergerakan dari Indonesia sendiri belum dimiliki oleh Malaysia. Bimo berharap Unsri bisa mencontoh hal-hal baik apa yang bisa ditiru dari Malaysia, seperti pemanfaatan teknologi harus selaras dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan Unsri bisa mewujudkan menjadi World Class University serta FE bisa menjadi fakultas yang menuju internasional baik dalam segala aspek.
Wartawan:
Azka Nurhanif
Danil Noviansyah