INDRALAYA, KINERJA.NET – Telah diselenggarakan press release kronologi kejadian malam pasca penetapan Gubernur Mahasiswa-Wakil Gubernur Mahasiswa KM FE Unsri Terpilih Periode 2019-2020.
Press release dilaksanakn di pos satpam Unsri (6/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Proses mediasi untuk press release terbilang cukup alot dikarenakan kedua pihak memberikan pernyataan pembelaan.
Namun, akhirnya proses mediasi menemui titik terang dan menghasilkan sebuah press release.
Berikut kronologis setelah press release.
Sekitar jam 20.00 WIB pada hari Jum’at 1 November 2019 terjadi komunikasi melalui telepon antara Satrio Wibowo dengan Farrell Farhan. Percakapan ini mengenai perihal status WhatsApp yang diunggah oleh Satrio Wibowo. Pada penghujung percakapan ada sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Satrio Wibowo yang berbunyi “cak melawan nian kau” dengan situasi sedang agak emosional. Pernyataan ini disalahtafsirkan yang mana Farrell mangartikan ini sebagai sebuah tantangan. Pasca pembicaraan terakhir itu telepon langsung dimatikan oleh Farrell.
Pada saat sebelum rekapitulasi setelah sholat Isya, Farrell dan Hakim selaku Tim sukses 01 menanyakan perihal waktu dan tempat rekapitulasi kepada saudara Satrio yang sedang istirahat sembari menunggu rekan komisioner KPU KM FE Unsri yang sedang menuju Indralaya. Hal ini ditanggapi oleh Satrio dengan cara meminta kesabaran kepada Farrell dikarenakan ketidakpastian kondisi lapangan, kemudian beberapa saat pasca itu Farrell menanyakan profesionalitas Satrio sebagai ketua KPU KM FE Unsri. Setelah itu, Satrio menanggapi langsung berdiri dan keluar dari Musholla FE dengan gestur agak kesal. Hal ditanggapi pula oleh Farrell yang ikut menyusul keluar secara kesal juga.
Pasca keluar dari Musholla FE, menjelang turun dari tangga. Satrio melontarkan kata “ngapo kau?” Kepada Farrel. Hal ini ditanggapi Farrell dengan perkataan “jangan di sini”. Kemudian, Farrell turun dari tangga hingga menuju tempat rak sepatu. Saat itu, Satrio ditahan oleh Ketua DPM KM FE Unsri untuk tidak turun. Akan tetapi, saudara Farrell memberi isyarat tantangan pada Satrio untuk mengikuti Farrell. Hal ini diikuti dengan beberapa oknum teman-teman Farrel untuk memprovokasi Satrio. Walaupun, diantara teman-teman Farrell ada yang berusaha untuk menenangkan massa dan terkhususnya Farrell.
Pasca dilaksanakannya proses rekapitulasi, Satrio keluar dari tempat rekapitulasi dan saat itu Farrell langsung menghampiri (meranggkul) dan pasca itu terjadi saling pukul yang kemudian diikuti oleh beberapa oknum yang ikut memukuli Satrio Wibowo. Pasca kejadian itu Farrell memasuki ruangan di FE. Kemudian ada massa meminta Farrell untuk keluar dari ruangan. Dan setelah percakapan yang alot dari perwakilan massa, Farrell pun menyetujui untuk keluar dengan jaminan kemanan. Setelah Farrell keluar dengan tujuan negosiasi damai, namun yang terjadi adalah penyerangan yang didapat Farrell yang dilakukan oleh Satrio. Hal ini juga diikuti oleh oknum lainnya. Setelah itu terjadi kericuhan.
Pasca kericuhan, pihak keamanan Unsri menjadi mediator antara kedua belah pihak agar bisa berdamai. Mediasi dilakukan dengan mempertemukan antara Satrio Wibowo dengan Farrell Farhan yang dimediatori oleh pihak keamanan Unsri dengan tujuan untuk saling memaafkan. Setelah proses saling memaafkan dan berdamai, masing-masing memberikan pernyataan penutup dan meminta massa untuk membubarkan diri.
Dengan press release kronologi ini, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan menghimbau kepada rekan-rekan sekalian untuk mengakhiri konflik antara kedua belah pihak. Juga menghimbau agar sentimen-sentimen negatif tidak dilakukan.
Selain dihadiri oleh Satriyo Wibowo dan Farrel Farhan, proses mediasi untuk pembuatan press release ini disaksikan oleh Hardison dan Tegar Gilang Widianto.(azk)