INDRALAYA, KINERJA – Suasana baru tampak di Fakultas Ekonomi Unsri Kampus Indralaya pagi hari (12/9) tadi. Di tembok-tembok gedung perkuliahan, terpasang banner yang berisikan isu melemahnya nilai tukar rupiah yang belakangan ini tengah hangat dibicarakan.
Belakangan ini, isu nilai tukar rupiah yang melemah menjadi perbincangan hangat baik itu dikalangan mahasiswa maupun dikalangan umum. Hal ini tidak lain karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga menyentuh angka Rp15.002,00 per satu dolarnya. Aksi pemasangan banner bertuliskan isu nilai tukar rupiah yang melemah ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Garda Ekonomi yang dimotori langsung oleh BEM KM FE UNSRI melalui dinas Politik dan Kajian Aksi Strategis (Polkastrat). Hal ini dibenarkan oleh Usman Lakas Prawayan selaku Gubernur Mahasiswa FE Unsri.

Aksi pemasangan banner peduli rupiah ini ditujukan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas ekonomi terkait nilai rupiah yang melemah. “Pada dasarnya kami memasang tulisan-tulisan tersebut dengan maksud ingin memberikan informasi kepada KM FE bahwasanya kondisi kurs rupiah tahun ini telah mencapai angka 15.002 yang merupakan kondisi terparah setelah krisis tahun 1998,” Ujar Supriyanto, Kepala Dinas Polkastrat BEM KM FE UNSRI.
Selain melakukan pencerdasan, Supriyanto juga menuturkan keinginan untuk mengajak mahasiswa KM FE Unsri untuk berdikusi terkait permasalahan ini. “Dengan maksud pemberian informasi tersebut, kami juga ingin mengajak mahasiswa KM FE Unsri untuk berdiskusi terkait apa penyebab pelemahan nilai tukar rupiah ini, bagaimana dampaknya dan apa yang harus kita lakukan untuk menanggapi permasalahan ini. Insya Allah dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan diskusi perihal masalah ini dengan Dosen, dan tentunya membutuhkan partisipasi dari KM FE Unsri,” Ungkap Mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan tersebut.
Wartawan : Ari Sanjaya