Inderalaya – Kinerja, Kemeterian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) kembali merilis daftar 100 Perguruan Tinggi Non-Vokasi (Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi) Terbaik hasil Klasterisasi 2019. Sayang, peringkat Universitas Sriwijaya (Unsri) harus kembali turun. Tahun sebelumnya Unsri berada di peringkat 32, Namun di tahun ini harus berpuas diri di peringkat 36. Catatan Merah yang kembali harus diterima

Beberapa hari sebelum hasil peringkat versi Kemenristekdikti ini diumumkan, BEM KM Unsri bersama Ormawa, BEM Fakultas, dan mahasiswa Unsri mengadakan “Diskusi Terbuka Bersama Calon Rektor” pada Rabu (14/8), di Aula Student Center Unsri, Indralaya. Acara ini pun secara eksklusif dihadiri ketiga Calon Rektor (Caker) yakni, Prof. Dr. Anis Saggaff, MSCE., Prof. Andy Mulyana, M.Sc., dan Prof. Dr. Iskhaq Iskandar.
Pada kesempatan tersebut, Mahasiswa Unsri yang diwakili oleh BEM KM Unsri menyampaikan tuntutan dan aspirasinya agar Unsri bisa Masuk dijajaran peringkat 10 Besar Perguruan Tinggi Terbaik dalam tempo waktu 3 tahun kepemimpinan calon terpilih nantinya. Suatu tuntutan dan aspirasi yang sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi ketiga calon rektor. Sebagai bentuk komitmen dan pertanggung jawaban akan tuntutan mahasiswa, ketiga calon rektor ini turut menandatangani “Lembar Komitmen”, dan siap turun dari jabatan sebagai rektor apabila gagal mewujudkan tuntutan tersebut.

“Tuntutan kita jelas, konkrit, tidak bertele tele dan singkat, menaikkan Unsri ke peringkat 10 besar nasional dalam masa tiga tahun mendatang. Karena dengan indikator peringkat 10 besar nasional, tentu banyak aspek yang akan diperbaiki, baik dalam hal akademik, fasilitas dan kemahasiswaan” – Bagas Pratama, Gubernur Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsri.
Lalu, apakah tuntutan ini dapat terwujud? Dan, rektor terpilih nantinya siap memenuhi konsekuensi apabila gagal memenuhi tuntutan tersebut?

Waktu 3 tahun tentu bukan waktu yang lama. Setidaknya terdapat 20 indikator dari 4 kriteria yang harus diperhatikan sebagai dasar pemeringkatan Perguruan Tinggi oleh kemenristekdikti. Jika dilihat dari indikator dan kriteria tersebut, dapat dilihat bahwa seluruh elemen di lingkungan Unsri dapat mempengaruhi hasil penilaian Ristekdikti. Rektor sebagai nahkoda di lingkungan civitas akademika harus mampu menemukan strategi, membuat program-program yang inovatif, menentukan visi dan misi yang baik sebagai awal untuk mewujudkan harapan ini. Didukung dengan harmonisasi dan support system yang baik dari seluruh civitas akademika Unsri.
Perbaikan dan pengadaan fasilitas kampus yang baik, perbaikan sistem akademik, hingga birokrasi dan kemahasiswaan harus menjadi perhatian utama sebagai misi awal untuk rektor terpilih nantinya. Mahasiswa pun harus mampu turut serta secara aktif mendukung visi terbaik ini, melalui peningkatan kualitas personal mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Tuntutan mahasiswa untuk Unsri dapat mendobrak peringkat 10 besar perguruan tinggi diharapkan menjadi momentum untuk seluruh civitas akademika Unsri bersama-sama berbenah. Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaik untuk kampus tercinta. Dengan terus bergerak maju, demi Unsri yang membanggakan. (frl)